DEMI cantik dan awet muda, orang rela melakukan apa saja. Termasuk mengikuti perawatan yang aneh sekalipun.
Sebut saja seperti Kim Kardashian yang melakukan vampire facial, yakni menyuntikkan darahnya ke wajah. Begitupula dengan Simon Cowell yang menggunakan placenta domba untuk facial.

Namun di London, seorang nenek bernama Stella Ralfini punya cara jitu untuk membuatnya tetap awet muda. Adalah facial sperma yang menjadi rahasianya.

Nenek 67 tahun itu bercerita awal mula melakukan facial tersebut. Saat itu, dia bertemu dengan seorang wanita yang usianya hampir mencapai 70 tahun. Meski begitu, tampilannya masih terlihat muda dan kulitnya benar-benar halus, serta bebas kerutan.

"Rahasianya adalah dia menggunakan masker dari sperma sang suami," ujarnya, dilansir Dailymail.

Stella yang seorang motivator, penasihat pasangan dan guru tantric itu mengungkapkan bahwa facial sperma adalah terapi sel paling fresh. Dia juga mengklaim bahwa ada banyak kandungan protein dan mineral yang sangat baik untuk mengurangi proses penuaan.

Selain Stella, artis Heather Locklear ternyata juga menerapkan cara serupa untuk mengatasi penuaan.

"Cukup diaplikasikan di wajah," imbuh artis 51 tahun itu.

Berdasarkan majalah NY, sperma memang memiliki antioksidan yang cukup kuat. Kandungan tersebut dipercaya bisa mengurangi kerutan dan melembutkan kulit. Bahkan di New York, facial sperma ini ditawarkan oleh perusahaan Norwegia.

Sementara itu, seorang ahli dermatologis Dr Oscar Hevia mengatakan, ada sedikit kebenaran dari perawatan kecantikan aneh ini.

"Sperma terdiri dari enzim proteolytic yang didesain untuk menghancurkan protein. Dalam teori ini jika diaplikasikan pada kulit, enzim tersebut bisa memecah lapisan kulit mati akibat sinar matahari. Sehingga kulit pun akan lebih terasa lembut," terangnya.

Kendati begitu, manfaat sperma untuk facial tidak berlaku dalam jangka panjang. Pasalnya, cairan yang diproduksi tubuh tidak akan stabil kondisinya.

"Ini hanya bisa dilakukan selama beberapa hari atau minggu. (Sperma) juga tidak praktis jadi masker, karena tidak akan stabil setelah keluar dari tubuh. Sehingga manfaatnya bisa hilang dalam waktu yang sangat singkat," tutupnya.